Letak pentingnya seorang akuntan
dalam fungsi manajemen dalam sebuah perusahaan
Akuntansi sebagai
pengontrol, pengendali keuangan, mengukur dan menginterpretasikan perkembangan
keuangan di perusahaan. Sebagai pelaksana akunting itu sangat urgen, karena dia
yang akan menjabarkan rincian keuangan secara akurat bagi seluruh anggota
perusahaan, Dalam melaksanakan
kegiatannya, perusahaan selalu menghadapi berbagai masalah. Diantaranya adalah
bagaimana agar perusahaan dapat beroperasi seefisien mungkin, sehingga dapat
tercapai keuntungan yang maksimal. Untuk menghadapi masalah tersebut,
diperlukan suatu sistem pelaporan intern yang memadai, sehingga kalau terjadi
penyelewengan ataupun pemborosan dalam proses produksi dapat segera diatasi.
Dalam sistem pelaporan intern ini diperlukan akuntansi.
Makna dari persamaan akuntansi
Persamaan akuntansi adalah persamaan untuk menggambarkan hubungan
antara elemen-elemen dalam laporan keuangan. Elemen-elemen laporan keuangan
yang utama ada 5, yaitu aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan beban. Ketiga
elemen laporan keuangan yang pertama (aset, kewajiban ekuitas) berada di
laporan laporan posisi keuangan (dulu dikenal dengan nama "neraca").
Kedua elemen berikutnya (pendapatan dan beban) berada di laporan laba rugi
(dulu dikenal dengan nama "laporan rugi laba").
Pengakuan transaksi lebih
mudah dilakukan apabila pengguna memahami persamaan akuntansi.Persamaan
akuntansi dapat dibedakan menjadi 2, yaitu persamaan akuntansi dasar dan
persamaan akuntansi ekstensi. Persamaan akuntansi dasar sangat sederhana, yaitu
"Aset = Liabilitas + Ekuitas". Sementara itu, persamaan akuntansi
ekstensi ada 2, yaitu persamaan akuntansi perspektif sejarah dan perspektif
IFRS. Persamaan akuntansi ekstensi perspektif sejarah adalah "Aset + Beban
= Liabilitas + Ekuitas + Penghasilan". Persamaan akuntansi ekstensi
perspektif IFRS adalah "Aset = Liabilitas + Ekuitas + (Penghasilan -
Beban)".
Unsur-unsur Kontinuitas/Daya Tahan
Perusahaan
Untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan, maka pimpinan
harus menjaga unsur-unsur berikut :
- Likuiditas, yaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban yang telah jatuh tempo. Likuiditas dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Likuiditas extern, dimana perusahaan mempunyai kemampuan
untuk memenuhi kewajibannya dengan pihak luar.
b. Likuiditas intern, dimana perusahaan mempunyai kemampuan
untuk menjamin proses produksinya.
Untuk melihat suatu badan usaha likuid atau tidak, disusun
suatu neraca likuiditas atau daftar likuiditas. Kemudian dihitung rasio
likuiditasnya, yaitu suatu perbandingan antara jumlah aktiva lancar dengan
jumlah utang jangka pendek yang dinyatakan dengan rumus :
Ratio Likuiditas = jumlah aktiva lancar / jumlah utang
jangka pendek x 100%
Suatu perusahaan dapat dikatakan likuid (mampu membayar
utangnya) jika ratio likuiditasnya minimal 200%.
- Solvabilitas, ialah kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi. Kewajiban tersebut baik berupa hutang jangka panjang maupun hutang jangka pendek.
Ratio solvabilitas dihitung dengan rumus :
Ratio Solvabilitas = nilai jual aktiva /
jumlah seluruh utang x 100%
Jika rationya lebih besar dari 100% maka perusahaan dianggap
solvabel, artinya dapat membayar semua utangnya jika pada saat itu perusahaan
dilikuidasi.
- Rentabilitas, kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan atau profit dengan sejumlah modal yang ada di dalam perusahaan. Rentabilitas dapat diklasifikasikan menjadi :
a. Rentabilitas ekonomis, kemampuan perusahaan menghasilkan
laba dari keseluruhan modal yang digunakan.
Rentabilitas ekonomis dihitung dengan rumus :
Rentabilitas Ekonomis =
laba bersih sebelum pajak / jumlah modal perusahaan x 100%
b. Rentabilitas modal sendiri, adalah kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan laba dari sejumlah modal sendiri yang digunakan.
Rentabilitas modal sendiri dihitung dengan rumus :
Rentabilitas Modal Sendiri = laba bersih setelah pajak
/ jumlah modal sendiri x 100%
Ruang
Lingkup Manajemen Keuangan dari Suatu Bisnis
Pengertian
manajemen keuangan menurut
James C. Van Horne adalah segala aktivitas yang berhubungan dengan perolehan,
pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan beberapa tujuan menyeluruh.
Berdasarkan
definisi manajemen keuangan di atas, maka kita dapat melihat bahwa ruang
lingkup manajemen keuangan adalah berkutat pada :
1. Bagaimana memperoleh dana untuk membiayai usahanya
2. Bagaimana mengelola dana tersebut sehingga tujuan
perusahaan tercapai
3. Bagaimana perusahaan mengelola aset yang dimiliki secara
efisien dan efektif
Sedangkan fungsi dari keputusan
manajemen keuangan menurut van Horne adalah keputusan sehubungan dengan
investasi, pendanaan, dan manajemen aktiva.
No comments:
Post a Comment